A. Pengertian
Kumunikasi
Komunikasi
sebagai kata benda (noun), communnication, berarti : (1) pertukaran simbol,
pesan-pesan yang sama dan informasi; (2) proses pertukaran antara individu
melalui sistem simbol-simbol yang sama; (3) seni untuk mengekspresikan gagasan;
dan (4) ilmu pengetahuan tentang pengiriman informasi (Stuart, 1983).
Beberapa
pengertian komunikasi menurut beberapa pakar :
a.
William Albig : komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang
yang berarti antara individu. (Communication is the prosses of transmitting
meoninfull symbols between individuals – buku public opinion).
b.
Wilbur Schram : dalam uraiannya “How Communication Work” mengatakan
komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu kata communio atau common. Bilamana
kita mengadakan komunikasi itu berarti membagikan informasi …. agar si penerima
maupun si pengirim sepaham atas suatu pesan tertentu. (communication comes from
latin, communio = common when we communication are the sender tuned together
for a particular message). Jadi esensi komunikan adalah menemukan dan memadukan
si penerima dan si pengirim.
c.
Onong Uchyana Effendy : dalam bukunya komunikasi : teori dan praktik
mengatakan, komunikasi hakekatnya adalah proses penyimpanan pikiran atau
perasaan oleh komunikator kepada komunikan.
d.
Bennard Berelson dan Gary A. Steinner (1964:527) mendefinisikan
komunikasi : ”communication: the transmission of information, ideas, emotions,
skills, etc. by the uses of symbol…” (komunikasi adalah transmisi informasi,
gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi
itulah yang biasanya disebut komunikasi).
Dari
beberapa pengertian diatas ada dua nilai : (1) informasi, berupa lambang,
gambaran –> jadi stimulans; (2) persuasy, proses pemindahan, hendak mencapai
satu sasaran sedangkan : pesan atau message adalah wujud dan proses
pengoperannya.
Secara
ontologis kebenaran yang hakiki, komunikasi adalah perhubungan atau
proses pemindahan dan pengoperan arti, nilai, pesan melalui media atau
lambang-lambang apakah itu bahasa lisan, tulisan ataupun isyarat.
Secara
aksiologis, komunikasi adalah proses pemindahan pesan dari komunikator
kepada komunikan.
Komunikator
(stimulus) —— memberikan rangsangan kepada komunikan.
-
Sikap, ide, pemahaman, suatu pesan dapat dimengerti baik komunikator dan
komunikan.
Secara
epictomologis, komunikasi bertujuan merubah tingkah laku, merubah pola
pikir, atau sikap orang lain. Untuk dapat membangun kebersamaan : mencapai ide
yang sama demi satu tujuan yang sama.
Paradigma
Lasswell (Haroid D. Laswell)
Untuk
memahami komunikasi dengan menjawab pertanyaan :
Who
says what in which channel yo whom with what effect ?
-
Siapa (mengatakan? komunikator, pengirim atau sumber)
-
Apa message : pesan, ide, gagasan)
-
Dengan saluran mana? (media channel dan sarana)
-
Kepada siapa (komunikan, penerima, alamat)
-
Dengan hasil/dampak apa? (effect à hasil komunikasi)
Dari
penjelasan para ahli diatas maka dapat disimpulkan Komunikasi adalah :
seni penyampaian informasi (peran, message, ide,sikap atau gagasan) dari
komunikator untuk merubah serta permohonan yang dikehendaki komunikator.
Jadi
proses penyampaian informasi berdaya guna bagi komunikator maupun
komunikan.
B.
Pentingnya Komunikasi Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Sebagaimana dijelaskan diatas Komunikasi merupakan suatu proses
penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi
saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan
dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat
dipahami oleh pihak lain.
Selain itu dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi yang baik
sangat penting untuk berinteraksi antar personal maupun antar masyarakat agar
terjadi keserasian dan mencegah konflik dalam lingkungan masyarakat.Dalam
hubungan bilateral antar negara diperlukan juga komunikasi yang baik agar
hubungan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Contoh Manfaat komunikasi adalah dalam hubungan bilateral antar
negara, seperti yang terjadi antara Indonesia dengan Malaysia. Dengan adanya
komunikasi yang terjalin dengan baik maka timbul kerjasama dalam berbagai
bidang yang mana berdampak positif bagi kedua negara tersebut.
Sebaliknya, Miss Communication (terjadinya kesalahan dalam salah
satu proses komunikasi) akan menyebabkan tidak tercapainya tujuan atau misi
yang hendak di capai. Seperti yang terjadi dalam hubungan Indonesia dengan
Australia, dimana pihak Australia menganggap pernyataan Indonesia mengenai
“Negara Bebas Teroris” di terjemahkan oleh Australia sebagai “Indonesia Gudang
Teroris”. Hal ini menyebabkan dampak yang kurang baik dalam hubungan kedua
negara tersebut.
Dari kedua contoh di atas dapat kita simpulkan bahwa komunikasi
sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan. Contoh lain dalam pendidikan
seperti hubungan dosen dengan mahasiswa,dengan adanya komunikasi,maka kegiatan
belajar- mengajar akan berlangsung dengan baik dan lancar.
C. Bentuk-bentuk Komunikasi Dalam Pendidikan
1.
Komunikasi Intern
Komunikasi
Intern, merupakan komunikasi yang terjadi di dalam organisasi pendidikan yang
melibatkan seluruh anggota organisasi pendidikan di sekolah. Komunikasi ini efektifnya
adalah komunikasi dua arah agar supaya masing-masing personil dapat menyalurkan
keinginannya kepada anggota organisasi lainnya.
a. Dasar,
tujuan dan Manfaat komunikasi intern
Disekolah memang tidak banyak
personil, kalau dipandang dari personil dewasa yaitu guru dan pegawai memang
tidak banyak. Jika peserta didik dipandang sebagai sekolah jumlahnya akan
menjadi banyak. Oleh karena itu kamunikasi yang baik antara berbagai personil
tersebut harus dikembangkan sedemikian rupa untuk mencapai hasil yang optimal. Kurang
komunikasi akan mengakibatkan kurangnya hasil yang dapat yang dapat diwujudkan
bahkan sering gagal dalam mencapai tujuan.
Komunikasi yang tidak harmonis
antar pesonil di dalam organisasi dan dicarikan pemecahan masalahnya, maka
peranan kepala sekolah sebagai manajer sekolah sangat berperan untuk membina
komunikasi intern yang bagus agar para guru dan personil lainnya mampu bekerja
sama untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya.
Upaya membina komunikasi tidak
sekedar untuk memciptkann kondisi yang menarik dan hangat akan tetapi mendapatkan
makna yang mendalam dan berarti bagi pendidikan dalam suatu sekolah. Dengan
demikian setiap personel dapat bekerja dengan menyenangkan serta terdorong
untuk berprestasi lebih baik dan mengerjakan tugas mendidiknya dengan penuh
kesadaran.
b. Prinsip
Komunikasi
Komunikasi intern dapat saja diikat
oleh Ikatan Profesional yakni tata krama sesuai dengan kode etik yang berlaku
disekolah, jadi hubungan pribadi dalam arti satu jajaran (korps) akan menjaga
stabilitas komunikasi intern. Bahkan jika hubungan yang berlandaskan tata karma
profesinal itu kuat, hubungan pribadi akan hadir dengan sendirinyya dalam
bentuk komunikasi profesinal.
Kepala sekolah sebaiknya berlaku
dengan prinsip demokrasi dan harus menganggap guru-guru itu bukan saja sebagai
pembantunya,tetapi juga partner (mitra) dalam kelompok. Dalam Kepemimpinan
pendidikan bekerja seperti itu disebut bekerja diluar dan didalam kelompok.
Untuk kepentingan tersebut, kepala sekolah perlu memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut :
1. Bersikap
terbuka, tidak memaksa kehendak tetapi bertindak sebagai fasilitator yang
mendorong suasana demokratis.
2. Mendorong
para guru untuk mau dan mampu mengemukakan pendapatnya dalam memecahkan suatu
masalah.
3. Mengembangkan
kebiasaan untuk berdiskusi secara terbuka dan mendidik guru-guru untuk mau
mendengarkan pendapt orang lain secara objektif.
4. Mendorong
para guru dan pegawai lainnya untuk mengambil keputusan yang paling baik dan
mentaati keputusan tersebut.
5. Berlaku
sebagai pengarah, pengatur pembicaraan, perantara dan mengambil kesempulan
secara redaksional.
2.
Komunikasi Eksternal
Komunikasi
eksternal merupakan bentuk hubungan sekolah dengan lingkungan eksternal disekitarnya
untuk mendapatkan masukan dari lingkungannya yang berkaitan dengan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan sekolah. Komunikasi ekternal juga bisa
dilakukan dalam rangka memperkaya kegiatan pembelajaran, misalnya dengan
mempergunakan masyarakat dan orang tua siswa dan hubungan sekolah dan
masyarakat baik secara individu maupun kelompok.
a. Hubungan
sekolah dengan Orang tua
Hubungan sekolah dengan orang tua
peserta didik dapat dijalin melalui berbagai cara, misalnya dengan mendatangkan
orang tua siswa/tenaga khusus yang ada di masyarakat seperti dokter/perawat
ayang memberikan ceama tentang kesehatan di sekolah, hal ini merupakan bentuk
kerja sama antara guru/sekolah dan orang tua siswa yang didasari hal-hal sebagi
berikut :
a. Adanya
kesamaan tanggung jawab
b. Adanya
kesamaan tujuan
-
Tujuan komunikasi sekolah dengan orang
tua
Dalam buku “Peningkatkan Mutu
Pendidikan di sekolah”. Dalam buku tersebut dikatakan tujuan
komunikasi/hubungan sekolah dengan orang tua murid adalah 1) agar orang tua
mengetahui berbagai kegiatan yang dirancanakan dan dilaksanakan disekolah untuk
kepentingan peserta didik. b) agar orang tua murid mau memberikan perhatian
yang besar dalam menunjang program-program sekolah. Sehubungan dengan itu
hubungan kerja sama antara sekolah dan orang tua peserta didik antara lain
bertujuan sebagai berikut :
1. Saling
membantu dan saling mengisi
Murid lebih banyak dirumah daripada
disekolah. 17 jam dirumah dan 7 jam di sekolah. Antara sekolah/guru dengan
rumah/orang tua murid saling mendukung. Apa yang diajarkan disekolah seirama
yang diajarkan dirumah. Guru dapat memberikan informasi tentang peserta didik
baik positif dan negatif kepada orang
tua murid, agar orang tua murid mengetahui perkembangan anaknya di sekolah.
2. Bantuan
keuangan
3. Untuk
mencegah perbuatan-perbuatan yang kurang baik
4. Bersama-sama
membuat rencana yang baik untuk anak, agar sekolah bersama orang tua murid
dapat menegembangkan potensi anak didik.
-.
Cara menjalin komunikasi dengan orang
tua murid
Sarana untuk berkomunikasi antara
orang tua dengan sekolah adalah :
a.
Dewan sekolah, Dewan sekolah ini terdiri
dari Kepala Sekolah, guru dan beberapa tokoh masyarakat serta orang tua murid
yang memiliki potensi dan perhatiannyang besar terhadap pendidikan di sekolah.
b.
BP3, BP3 ini merupakan organisasi orang
tua murid yang berpungsi untuk memberikan bantuan penyelengaraanpendidikan di
sekolah
c.
Melalui pertemuan penyerahan buku
laporan pendidikan, dalam penyerahan laporan pendidikan tersebut wali kelas
berkesempatan memberikan penjelasan kepada orang tua murid mengenai
perkembangan proses pembelajaran khususnya prstasi dan kelemahan peserta didik.
d.
Ceramah ilmiah, yang dihadiri oleh orang
tua murid yang membahas berbagai masalah yang berkaitan dengan peningkatan
prestasi peserta didik.
b. Hubungan
Sekolah dengan masyarkat
Hubungan sekolah dengan masyarakat
merupakan bentuk komunikasi ektern yang dilakukan atas dasar kesamaan tanggung
jawab dan tujuan. Masyarakat merupakan kelompok dan individu yang berusaha
menyelengarakan pendidikan atau membantu usaha-usaha pendidikan. Didalam
masyarakat terdapat lembaga-lembaga pelenggaraan pendidikan.lembaga keagamaan,
kepramukaan,politik,social, olah raga dan kesenian yang bergerak dalam usaha
pendidikan.
Masyarakat menghendaki
tenaga-tenaga yang terampil dan demokratis. Individu terampil yang demokratis
ini diharapkan dapat membantu sekolah. Oleh karena itu sekolah dan masyaakat
harus memiliki kesamaan tujuan.
1. Tujuan
hubungan/komunikasi sekolah dengan masyarakat
Tujuan hubungan/komunikasi sekolah
dan masyarakat dapat ditinjau dari dua dimensi yaitu1) kepentingan sekolah dan
kebutuhan masyarakat. Berdasarkan dimensi tersebut tujuan hubungan dan
komunikasi sekolah dan masyarakat adalah bertujuan :
1. Memelihara
kelangsungan hidup sekolah
2. Meningkatkan
mutu pendidikan sekolah
3. Memperlancarkan
kegiatan pembelajaan
4. Memperoleh
dukungan dari masyarakat dalam rangka pengembanngan program sekolah
Sementara berdasarkan kebutuhan
masyarakat, tujuan hubungan/komunikasi sekolah dengan masyarakat adalah :
1. Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan
kesejahteraan
2. Memperoleh
kemajuan sekolah dalam memecahkan berbagai masalah
3. Memjamin
relevansi program sekolah dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat
4. Memperoleh
kembali anggota-anggota msyarakat yang terampil
2. Bidang
kerjasama sekolah dengan masyarakat
Sebenarnya hubungan hubungan
sekolah dengan masyarakat mencakup berbagai bidang yang menyangkut pendidikan
anak dan masyarakat pada umumnya. Hubungan sekolah dengan masyarakat, antara
lain, dapat dilakukan melalui bidang pendidikan kesenian, olah raga dan
keterampilan.
(Materi Kul).......from dosen
bagaimana pendapatmu
ReplyDelete