Thursday, 26 January 2012

Komunikasi Pendidikan


A.    Pengertian Kumunikasi
Komunikasi sebagai kata benda (noun), communnication, berarti : (1) pertukaran simbol, pesan-pesan yang sama dan informasi; (2) proses pertukaran antara individu melalui sistem simbol-simbol yang sama; (3) seni untuk mengekspresikan gagasan; dan (4) ilmu pengetahuan tentang pengiriman informasi (Stuart, 1983).
Beberapa pengertian komunikasi menurut beberapa pakar :
a. William Albig : komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang berarti antara individu. (Communication is the prosses of transmitting meoninfull symbols between individuals – buku public opinion).
b. Wilbur Schram : dalam uraiannya “How Communication Work” mengatakan komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu kata communio atau common. Bilamana kita mengadakan komunikasi itu berarti membagikan informasi …. agar si penerima maupun si pengirim sepaham atas suatu pesan tertentu. (communication comes from latin, communio = common when we communication are the sender tuned together for a particular message). Jadi esensi komunikan adalah menemukan dan memadukan si penerima dan si pengirim.
c. Onong Uchyana Effendy : dalam bukunya komunikasi : teori dan praktik mengatakan, komunikasi hakekatnya adalah proses penyimpanan pikiran atau perasaan oleh komunikator kepada komunikan.
d. Bennard Berelson dan Gary A. Steinner (1964:527) mendefinisikan komunikasi : ”communication: the transmission of information, ideas, emotions, skills, etc. by the uses of symbol…” (komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi).
Dari beberapa pengertian diatas ada dua nilai : (1) informasi, berupa lambang, gambaran –> jadi stimulans; (2) persuasy, proses pemindahan, hendak mencapai satu sasaran sedangkan : pesan atau message adalah wujud dan proses pengoperannya.
Secara ontologis kebenaran yang hakiki, komunikasi adalah perhubungan atau proses pemindahan dan pengoperan arti, nilai, pesan melalui media atau lambang-lambang apakah itu bahasa lisan, tulisan ataupun isyarat.
Secara aksiologis, komunikasi adalah proses pemindahan pesan dari komunikator kepada komunikan.
Komunikator (stimulus) —— memberikan rangsangan kepada komunikan.
- Sikap, ide, pemahaman, suatu pesan dapat dimengerti baik komunikator dan komunikan.
Secara epictomologis, komunikasi bertujuan merubah tingkah laku, merubah pola pikir, atau sikap orang lain. Untuk dapat membangun kebersamaan : mencapai ide yang sama demi satu tujuan yang sama.
Paradigma Lasswell (Haroid D. Laswell)
Untuk memahami komunikasi dengan menjawab pertanyaan :
Who says what in which channel yo whom with what effect ?
- Siapa (mengatakan? komunikator, pengirim atau sumber)
- Apa message : pesan, ide, gagasan)
- Dengan saluran mana? (media channel dan sarana)
- Kepada siapa (komunikan, penerima, alamat)
- Dengan hasil/dampak apa? (effect à hasil komunikasi)
Dari penjelasan para ahli diatas maka dapat disimpulkan Komunikasi adalah : seni penyampaian informasi (peran, message, ide,sikap atau gagasan) dari komunikator untuk merubah serta permohonan yang dikehendaki komunikator.
Jadi proses penyampaian informasi berdaya guna bagi komunikator maupun komunikan.

B.      Pentingnya Komunikasi Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Sebagaimana dijelaskan diatas Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.
Selain itu dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi yang baik sangat penting untuk berinteraksi antar personal maupun antar masyarakat agar terjadi keserasian dan mencegah konflik dalam lingkungan masyarakat.Dalam hubungan bilateral antar negara diperlukan juga komunikasi yang baik agar hubungan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Contoh Manfaat komunikasi adalah dalam hubungan bilateral antar negara, seperti yang terjadi antara Indonesia dengan Malaysia. Dengan adanya komunikasi yang terjalin dengan baik maka timbul kerjasama dalam berbagai bidang yang mana berdampak positif bagi kedua negara tersebut.
Sebaliknya, Miss Communication (terjadinya kesalahan dalam salah satu proses komunikasi) akan menyebabkan tidak tercapainya tujuan atau misi yang hendak di capai. Seperti yang terjadi dalam hubungan Indonesia dengan Australia, dimana pihak Australia menganggap pernyataan Indonesia mengenai “Negara Bebas Teroris” di terjemahkan oleh Australia sebagai “Indonesia Gudang Teroris”. Hal ini menyebabkan dampak yang kurang baik dalam hubungan kedua negara tersebut.
Dari kedua contoh di atas dapat kita simpulkan bahwa komunikasi sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan. Contoh lain dalam pendidikan seperti hubungan dosen dengan mahasiswa,dengan adanya komunikasi,maka kegiatan belajar- mengajar akan berlangsung dengan baik dan lancar.

C.      Bentuk-bentuk Komunikasi Dalam Pendidikan
1.      Komunikasi Intern
Komunikasi Intern, merupakan komunikasi yang terjadi di dalam organisasi pendidikan yang melibatkan seluruh anggota organisasi pendidikan di sekolah. Komunikasi ini efektifnya adalah komunikasi dua arah agar supaya masing-masing personil dapat menyalurkan keinginannya kepada anggota organisasi lainnya.
a.       Dasar, tujuan dan Manfaat komunikasi intern
Disekolah memang tidak banyak personil, kalau dipandang dari personil dewasa yaitu guru dan pegawai memang tidak banyak. Jika peserta didik dipandang sebagai sekolah jumlahnya akan menjadi banyak. Oleh karena itu kamunikasi yang baik antara berbagai personil tersebut harus dikembangkan sedemikian rupa untuk mencapai hasil yang optimal. Kurang komunikasi akan mengakibatkan kurangnya hasil yang dapat yang dapat diwujudkan bahkan sering gagal dalam mencapai tujuan.
Komunikasi yang tidak harmonis antar pesonil di dalam organisasi dan dicarikan pemecahan masalahnya, maka peranan kepala sekolah sebagai manajer sekolah sangat berperan untuk membina komunikasi intern yang bagus agar para guru dan personil lainnya mampu bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya.
Upaya membina komunikasi tidak sekedar untuk memciptkann kondisi yang menarik dan hangat akan tetapi mendapatkan makna yang mendalam dan berarti bagi pendidikan dalam suatu sekolah. Dengan demikian setiap personel dapat bekerja dengan menyenangkan serta terdorong untuk berprestasi lebih baik dan mengerjakan tugas mendidiknya dengan penuh kesadaran.
b.      Prinsip Komunikasi
Komunikasi intern dapat saja diikat oleh Ikatan Profesional yakni tata krama sesuai dengan kode etik yang berlaku disekolah, jadi hubungan pribadi dalam arti satu jajaran (korps) akan menjaga stabilitas komunikasi intern. Bahkan jika hubungan yang berlandaskan tata karma profesinal itu kuat, hubungan pribadi akan hadir dengan sendirinyya dalam bentuk komunikasi profesinal.
Kepala sekolah sebaiknya berlaku dengan prinsip demokrasi dan harus menganggap guru-guru itu bukan saja sebagai pembantunya,tetapi juga partner (mitra) dalam kelompok. Dalam Kepemimpinan pendidikan bekerja seperti itu disebut bekerja diluar dan didalam kelompok. Untuk kepentingan tersebut, kepala sekolah perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1.      Bersikap terbuka, tidak memaksa kehendak tetapi bertindak sebagai fasilitator yang mendorong suasana demokratis.
2.      Mendorong para guru untuk mau dan mampu mengemukakan pendapatnya dalam memecahkan suatu masalah.
3.      Mengembangkan kebiasaan untuk berdiskusi secara terbuka dan mendidik guru-guru untuk mau mendengarkan pendapt orang lain secara objektif.
4.      Mendorong para guru dan pegawai lainnya untuk mengambil keputusan yang paling baik dan mentaati keputusan tersebut.
5.      Berlaku sebagai pengarah, pengatur pembicaraan, perantara dan mengambil kesempulan secara redaksional.
2.      Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal merupakan bentuk hubungan sekolah dengan lingkungan eksternal disekitarnya untuk mendapatkan masukan dari lingkungannya yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan sekolah. Komunikasi ekternal juga bisa dilakukan dalam rangka memperkaya kegiatan pembelajaran, misalnya dengan mempergunakan masyarakat dan orang tua siswa dan hubungan sekolah dan masyarakat baik secara individu maupun kelompok.
a.       Hubungan sekolah dengan Orang tua
Hubungan sekolah dengan orang tua peserta didik dapat dijalin melalui berbagai cara, misalnya dengan mendatangkan orang tua siswa/tenaga khusus yang ada di masyarakat seperti dokter/perawat ayang memberikan ceama tentang kesehatan di sekolah, hal ini merupakan bentuk kerja sama antara guru/sekolah dan orang tua siswa yang didasari hal-hal sebagi berikut :
a.       Adanya kesamaan tanggung jawab
b.      Adanya kesamaan tujuan
-          Tujuan komunikasi sekolah dengan orang tua
Dalam buku “Peningkatkan Mutu Pendidikan di sekolah”. Dalam buku tersebut dikatakan tujuan komunikasi/hubungan sekolah dengan orang tua murid adalah 1) agar orang tua mengetahui berbagai kegiatan yang dirancanakan dan dilaksanakan disekolah untuk kepentingan peserta didik. b) agar orang tua murid mau memberikan perhatian yang besar dalam menunjang program-program sekolah. Sehubungan dengan itu hubungan kerja sama antara sekolah dan orang tua peserta didik antara lain bertujuan sebagai berikut :
1.      Saling membantu dan saling mengisi
Murid lebih banyak dirumah daripada disekolah. 17 jam dirumah dan 7 jam di sekolah. Antara sekolah/guru dengan rumah/orang tua murid saling mendukung. Apa yang diajarkan disekolah seirama yang diajarkan dirumah. Guru dapat memberikan informasi tentang peserta didik baik positif dan negatif   kepada orang tua murid, agar orang tua murid mengetahui perkembangan anaknya di sekolah.
2.      Bantuan keuangan
3.      Untuk mencegah perbuatan-perbuatan yang kurang baik
4.      Bersama-sama membuat rencana yang baik untuk anak, agar sekolah bersama orang tua murid dapat menegembangkan potensi anak didik.
-.  Cara menjalin komunikasi dengan orang tua murid
Sarana untuk berkomunikasi antara orang tua dengan sekolah adalah :
a.       Dewan sekolah, Dewan sekolah ini terdiri dari Kepala Sekolah, guru dan beberapa tokoh masyarakat serta orang tua murid yang memiliki potensi dan perhatiannyang besar terhadap pendidikan di sekolah.
b.      BP3, BP3 ini merupakan organisasi orang tua murid yang berpungsi untuk memberikan bantuan penyelengaraanpendidikan di sekolah
c.       Melalui pertemuan penyerahan buku laporan pendidikan, dalam penyerahan laporan pendidikan tersebut wali kelas berkesempatan memberikan penjelasan kepada orang tua murid mengenai perkembangan proses pembelajaran khususnya prstasi dan kelemahan peserta didik.
d.      Ceramah ilmiah, yang dihadiri oleh orang tua murid yang membahas berbagai masalah yang berkaitan dengan peningkatan prestasi peserta didik.
b.      Hubungan Sekolah dengan masyarkat
Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan bentuk komunikasi ektern yang dilakukan atas dasar kesamaan tanggung jawab dan tujuan. Masyarakat merupakan kelompok dan individu yang berusaha menyelengarakan pendidikan atau membantu usaha-usaha pendidikan. Didalam masyarakat terdapat lembaga-lembaga pelenggaraan pendidikan.lembaga keagamaan, kepramukaan,politik,social, olah raga dan kesenian yang bergerak dalam usaha pendidikan.
Masyarakat menghendaki tenaga-tenaga yang terampil dan demokratis. Individu terampil yang demokratis ini diharapkan dapat membantu sekolah. Oleh karena itu sekolah dan masyaakat harus memiliki kesamaan tujuan.
1.      Tujuan hubungan/komunikasi sekolah dengan masyarakat
Tujuan hubungan/komunikasi sekolah dan masyarakat dapat ditinjau dari dua dimensi yaitu1) kepentingan sekolah dan kebutuhan masyarakat. Berdasarkan dimensi tersebut tujuan hubungan dan komunikasi sekolah dan masyarakat adalah bertujuan :
1.      Memelihara kelangsungan hidup sekolah
2.      Meningkatkan mutu pendidikan sekolah
3.      Memperlancarkan kegiatan pembelajaan
4.      Memperoleh dukungan dari masyarakat dalam rangka pengembanngan program sekolah
Sementara berdasarkan kebutuhan masyarakat, tujuan hubungan/komunikasi sekolah dengan masyarakat adalah :
1.       Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan kesejahteraan
2.      Memperoleh kemajuan sekolah dalam memecahkan berbagai masalah
3.      Memjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat
4.      Memperoleh kembali anggota-anggota msyarakat yang terampil
2.      Bidang kerjasama sekolah dengan masyarakat
Sebenarnya hubungan hubungan sekolah dengan masyarakat mencakup berbagai bidang yang menyangkut pendidikan anak dan masyarakat pada umumnya. Hubungan sekolah dengan masyarakat, antara lain, dapat dilakukan melalui bidang pendidikan kesenian, olah raga dan keterampilan.
(Materi Kul).......from dosen


1 comment: