Thursday 26 January 2012

MANAJEMEN PENDIDIKAN


Direc everything for product

                                     Pengertian Manajemen dan Manajemen Pendidikan
Kata manajemen di ambil dari kata bahasa inggris yaitu “manage” yang berarti mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan, memimpin.Berikut pengertian manajemen menurut beberapa ahli :
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian,penyusunan,pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (By : Drs. Oey Liang Lee )
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan. (By : James A.F. Stoner)
Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas  tentang “Manajemen”. Yang berarti usaha mencapai tujuan tertentu melalui orang lain dengan melakukan proses rangkaian kegiatan : perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/ pengawasan sehingga tujuan dapat tercapai dengan efektif dan efesien.
Kalau kita berbicara tentang Manajemen Pendidikan berarti kita mencapai tujuan pendidikan melalui orang/personil tentunya dengan melakukan rangkaian kegiatan POAC agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan efektif dan efesien.
Pendidikan yang kita fokuskan tentunya yang terdapat pada lembaga pendidikan /satuan pendidikan/sekolah terdiri dari komponen yaitu : 1. Kurikulum, 2. Murid, 3. Sarana/prasarana, 4. Keuangan, 5. Personalia, 6, Husemas dan layanan Khusus.
Fungsi fungsi Manajemen terdiri dari :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Actuating
4. Controling
Langkah-langkah dalang akan melakukan melakukan perencanaan
1.      Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai
2.      Meneliti masalahatau pekerjaan yang akan dilakaukan
3.      Mengumpulkan informasi yang diperlukan
4.      Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan
5.      Merumuskan bagaimana pekerjaan tersebut harus diselesaikan
6.      Menenetukan siapa yang akan melakukan
7.      Menentukan cara bagimana mengadakan perubahan dalam penyusunan rencana
Yang harus diperhatikan dalam menyusun perencanaan :
1.      Perencanaan harus didasarkan atas tujuan Yang jelas
2.      Bersifat sederhana,realistis dan praktis
3.      Terinci dan memuat segala uraian kegiatan dan   rangkaian tindakan, sehingga mudah dipedomani dan dijalankan
4.      Jangan terjadi duplikasi dalam pelaksanan
Tipe-Tipe Perencanaan
1.      Perencanaan Strategis :
Perencanaan jangka panjang  yang dirumusan untuk menentukan dan mencapai sasaran organisasi, Perencanan ini lebih bersifat umum, global dan belum terperinci
2.      Perencanaan Operasional :
Perencanan ini merinci dari perencanaan strategik.
a.       Perencanan sekali pakai
b.      Perencanaan Tetap
Fungsi Actuating(Penggerakan)
1.      Actuating/penggerakan menurut George r. Terry yang dikutip oleh Burhanuddin, aktuating adalah: penempatan semua anggota dari sekelompok orang agar mereka amau bekerja secara sadar untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
2.      Ada juga yang mengunakan kata actuating dengan motivation atau memberikan dorongan, kemudian directing mengarahkan seseorang untuk melakukan suatu tindakan kemudian leading, memberikan bimbingan dan pengarahan kepada seseorang agar orang itu mau melakukan tindakan yang diharapkan
3.      Selanjutnya perlu juga dilakukan komunikasi dan koordinasi yang abaik dengan orang yanag terlibat dalam organisasi.
Fungsi controling(Pengawasan)
Pengawasan diartkan kegiatan kegiatan dan tindakan untuk mengamankan perencanaan yang telah dibuat dan sedang. Kita kutip pernyataan Hendri Fayol tentang pengawasan, menurutnya pengawasan itu mengatur semua kegiatan sesuai denagan rencana, artinya agar jangan terjadi penyimpangan dalam melakukan kegiatan dalam organisasi.
Organisasi Pendidikan
a.       Struktur organisasi Kementerian Pendidikan
  Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2010 tentang perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang kedudukan, tugas, dan fungsi, kementerian negara serta susunan organisasi, tugas, dan fungsi eselon I kementerian negara, Pasal 436 mengatur susunan organisasi eselon I Kementerian Pendidikan Nasional terdiri atas:
  Wakil Menteri Pendidikan Nasional;
  Sekretariat Jenderal;
  Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal;
  Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar;
  Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah;
  Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi;
  Inspektorat Jenderal;
  Badan Penelitian dan Pengembangan;
  Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa;
  Badan Pengembangan Sumber Daya Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan;
  Staf Ahli Bidang Hukum;
  Staf Ahli Bidang Sosial dan Ekonomi Pendidikan;
  Staf Ahli Bidang Kerjasama Internasional;
  Staf Ahli Bidang Organisasi dan Manajemen; dan
  Staf Ahli Bidang Budaya dan Psikologi Pendidikan.
b.      Sekolah
Sekolah merupakan bahagian dari organisasi pendidikan pada kementerian agama dan kementerian pendidikan nasional. Sekolah adalah lini terdepan dalam penyelengaraan pendidikan pada masing-masing kementerian diatas. Untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia yang pertama adalah sekolah yang merupakan lini yang terdepan. Namun perbaikan pendidikan secara totalitas berarti perbaikan berbagai lini tidak hanya sekolah saja tapi pihak yang terkait dengan dalam mengelola sekolah.

Komunikasi Pendidikan

A.       Pengertian Kumunikasi
Komunikasi sebagai kata benda (noun), communnication, berarti : (1) pertukaran simbol, pesan-pesan yang sama dan informasi; (2) proses pertukaran antara individu melalui sistem simbol-simbol yang sama; (3) seni untuk mengekspresikan gagasan; dan (4) ilmu pengetahuan tentang pengiriman informasi (Stuart, 1983).
            Beberapa pengertian komunikasi menurut beberapa pakar :
a.       William Albig : komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang berarti antara individu. (Communication is the prosses of transmitting meoninfull symbols between individuals – buku public opinion).
b.      Onong Uchyana Effendy : dalam bukunya komunikasi : teori dan praktik mengatakan, komunikasi hakekatnya adalah proses penyimpanan pikiran atau perasaan oleh komunikator kepada komunikan.
B.     Bentuk-bentuk Komunikasi Dalam Pendidikan
1.             Komunikasi Intern
Komunikasi Intern, merupakan komunikasi yang terjadi di dalam organisasi pendidikan yang melibatkan seluruh anggota organisasi pendidikan di sekolah. Komunikasi ini efektifnya adalah komunikasi dua arah agar supaya masing-masing personil dapat menyalurkan keinginannya kepada anggota organisasi lainnya.
a.         Dasar, tujuan dan Manfaat komunikasi intern
Disekolah memang tidak banyak personil, kalau dipandang dari personil dewasa yaitu guru dan pegawai memang tidak banyak. Jika peserta didik dipandang sebagai sekolah jumlahnya akan menjadi banyak. Oleh karena itu kamunikasi yang baik antara berbagai personil tersebut harus dikembangkan sedemikian rupa untuk mencapai hasil yang optimal. Kurang komunikasi akan mengakibatkan kurangnya hasil yang dapat yang dapat diwujudkan bahkan sering gagal dalam mencapai tujuan.
Komunikasi yang tidak harmonis antar pesonil di dalam organisasi dan dicarikan pemecahan masalahnya, maka peranan kepala sekolah sebagai manajer sekolah sangat berperan untuk membina komunikasi intern yang bagus agar para guru dan personil lainnya mampu bekerja sama untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya.
Upaya membina komunikasi tidak sekedar untuk memciptkann kondisi yang menarik dan hangat akan tetapi mendapatkan makna yang mendalam dan berarti bagi pendidikan dalam suatu sekolah. Dengan demikian setiap personel dapat bekerja dengan menyenangkan serta terdorong untuk berprestasi lebih baik dan mengerjakan tugas mendidiknya dengan penuh kesadaran.
b.         Prinsip Komunikasi
Komunikasi intern dapat saja diikat oleh Ikatan Profesional yakni tata krama sesuai dengan kode etik yang berlaku disekolah, jadi hubungan pribadi dalam arti satu jajaran (korps) akan menjaga stabilitas komunikasi intern. Bahkan jika hubungan yang berlandaskan tata karma profesinal itu kuat, hubungan pribadi akan hadir dengan sendirinyya dalam bentuk komunikasi profesinal.
Kepala sekolah sebaiknya berlaku dengan prinsip demokrasi dan harus menganggap guru-guru itu bukan saja sebagai pembantunya,tetapi juga partner (mitra) dalam kelompok. Dalam Kepemimpinan pendidikan bekerja seperti itu disebut bekerja diluar dan didalam kelompok. Untuk kepentingan tersebut, kepala sekolah perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1.             Bersikap terbuka, tidak memaksa kehendak tetapi bertindak sebagai fasilitator yang mendorong suasana demokratis.
2.             Mendorong para guru untuk mau dan mampu mengemukakan pendapatnya dalam memecahkan suatu masalah.
3.             Mengembangkan kebiasaan untuk berdiskusi secara terbuka dan mendidik guru-guru untuk mau mendengarkan pendapt orang lain secara objektif.
4.             Mendorong para guru dan pegawai lainnya untuk mengambil keputusan yang paling baik dan mentaati keputusan tersebut.
5.             Berlaku sebagai pengarah, pengatur pembicaraan, perantara dan mengambil kesempulan secara redaksional.
2.             Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal merupakan bentuk hubungan sekolah dengan lingkungan eksternal disekitarnya untuk mendapatkan masukan dari lingkungannya yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan sekolah. Komunikasi ekternal juga bisa dilakukan dalam rangka memperkaya kegiatan pembelajaran, misalnya dengan mempergunakan masyarakat dan orang tua siswa dan hubungan sekolah dan masyarakat baik secara individu maupun kelompok.
c.       Hubungan sekolah dengan Orang tua
Hubungan sekolah dengan orang tua peserta didik dapat dijalin melalui berbagai cara, misalnya dengan mendatangkan orang tua siswa/tenaga khusus yang ada di masyarakat seperti dokter/perawat ayang memberikan ceama tentang kesehatan di sekolah, hal ini merupakan bentuk kerja sama antara guru/sekolah dan orang tua siswa yang didasari hal-hal sebagi berikut :
a.              Adanya kesamaan tanggung jawab
b.             Adanya kesamaan tujuan
d.      Tujuan komunikasi sekolah dengan orang tua
Dalam buku “Peningkatkan Mutu Pendidikan di sekolah”. Dalam buku tersebut dikatakan tujuan komunikasi/hubungan sekolah dengan orang tua murid adalah 1) agar orang tua mengetahui berbagai kegiatan yang dirancanakan dan dilaksanakan disekolah untuk kepentingan peserta didik. b) agar orang tua murid mau memberikan perhatian yang besar dalam menunjang program-program sekolah. Sehubungan dengan itu hubungan kerja sama antara sekolah dan orang tua peserta didik antara lain bertujuan sebagai berikut Saling membantu dan saling mengisi Murid lebih banyak dirumah daripada disekolah. 17 jam dirumah dan 7 jam di sekolah. Antara sekolah/guru dengan rumah/orang tua murid saling mendukung. Apa yang diajarkan disekolah seirama yang diajarkan dirumah. Guru dapat memberikan informasi tentang peserta didik baik positif dan negatif   kepada orang tua murid, agar orang tua murid mengetahui perkembangan anaknya di sekolah.
1.             Bantuan keuangan
2.             Untuk mencegah perbuatan-perbuatan yang kurang baik
3.             Bersama-sama membuat rencana yang baik untuk anak, agar sekolah bersama orang tua murid dapat menegembangkan potensi anak didik.
e.       Cara menjalin komunikasi dengan orang tua murid
                             Sarana untuk berkomunikasi antara orang tua dengan sekolah adalah :
1.      Dewan sekolah, Dewan sekolah ini terdiri dari Kepala Sekolah, guru dan beberapa tokoh masyarakat serta orang tua murid yang memiliki potensi dan perhatiannyang besar terhadap pendidikan di sekolah.
2.      BP3, BP3 ini merupakan organisasi orang tua murid yang berpungsi untuk memberikan bantuan penyelengaraanpendidikan di sekolah
3.      Melalui pertemuan penyerahan buku laporan pendidikan, dalam penyerahan laporan pendidikan tersebut wali kelas berkesempatan memberikan penjelasan kepada orang tua murid mengenai perkembangan proses pembelajaran khususnya prstasi dan kelemahan peserta didik.
4.      Ceramah ilmiah, yang dihadiri oleh orang tua murid yang membahas berbagai masalah yang berkaitan dengan peningkatan prestasi peserta didik.
a.              Hubungan Sekolah dengan masyarkat
Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan bentuk komunikasi ektern yang dilakukan atas dasar kesamaan tanggung jawab dan tujuan. Masyarakat merupakan kelompok dan individu yang berusaha menyelengarakan pendidikan atau membantu usaha-usaha pendidikan. Didalam masyarakat terdapat lembaga-lembaga pelenggaraan pendidikan.lembaga keagamaan, kepramukaan,politik,social, olah raga dan kesenian yang bergerak dalam usaha pendidikan.
Masyarakat menghendaki tenaga-tenaga yang terampil dan demokratis. Individu terampil yang demokratis ini diharapkan dapat membantu sekolah. Oleh karena itu sekolah dan masyaakat harus memiliki kesamaan tujuan.
1.             Tujuan hubungan/komunikasi sekolah dengan masyarakat
Tujuan hubungan/komunikasi sekolah dan masyarakat dapat ditinjau dari dua dimensi yaitu1) kepentingan sekolah dan kebutuhan masyarakat. Berdasarkan dimensi tersebut tujuan hubungan dan komunikasi sekolah dan masyarakat adalah bertujuan :
1.             Memelihara kelangsungan hidup sekolah
2.             Meningkatkan mutu pendidikan sekolah
3.             Memperlancarkan kegiatan pembelajaan
4.             Memperoleh dukungan dari masyarakat dalam rangka pengembanngan program sekolah
Sementara berdasarkan kebutuhan masyarakat, tujuan hubungan/komunikasi sekolah dengan masyarakat adalah :
1.             Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan kesejahteraan
2.             Memperoleh kemajuan sekolah dalam memecahkan berbagai masalah
3.             Memjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat
4.             Memperoleh kembali anggota-anggota msyarakat yang terampil
2.             Bidang kerjasama sekolah dengan masyarakat
Sebenarnya hubungan hubungan sekolah dengan masyarakat mencakup berbagai bidang yang menyangkut pendidikan anak dan masyarakat pada umumnya. Hubungan sekolah dengan masyarakat, antara lain, dapat dilakukan melalui bidang pendidikan kesenian, olah raga dan keterampilan.

PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
A.    Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan
Pemimpin adalah Seseorang yang memiliki wewenang untuk memerintah orang lain. Dalam mencapai tujuannya seorang pemimpin memerlukan orang lain. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh pemimpin adalah bagaimana ia dapat mengerakkann para anggotanya, Sering terjadi seorang pemimpin dalam mengerakkan bawahan dengan mengunakan kekuasaaannya secara mutlak dengan memerintahkan anggotannya.
Kepemimpinan merupakan bakat dan seni , Memiliki bakat berarti menguasai seni dan teknik melakukan tindakan-tindakan seperti teknik memberikan perintah, memberikan tegoran, memberikan tegoran dan menanamkan rasa disiplin dikalangan bawahan.
Kepemimpinan merupakan terjemahan dari leadership dan untuk memberikan definisi terhadap kepemimpinan ini tidaklah mudah, sebab memberikan pengertian kepemimpinan ini tergantung dari mana memandangnya.
Ada beberapa pengertian tentang kepemimpinan yang tergambarkan sebagaimana berikut :
  1. Kepemimpinan sebagaimana suatu fokus dari beberapa proses dalam rangka mencapai tujuan
  2. Kepemimpinan sebagai kepribadian dengan segala efeknya mengambarkan bahwa seseorang pimpinan pribadinya mengambarkan pribadi organisasi yang dipimpinan.
  3. Kepemimpinan sebagai seni di dalam mengupayakan tercapainya pemenuhan kebutuhan.
  4. Kepemimpinan merupakan sumber aktifitas untuk mempengaruhi.
  5. Kepemimpinan sebagi pemrakasa dan sebagai pencetus inovasi baru untuk lebih efesien dan efektinya mencapai tujuan oeganisasi
  6. Kepemimpinan sebagi kumpulan kekuasaan
B.     Unsur-unsur Kepemimpinan
  . Pengikut/followeship
Adanya kepemimpinan ini disebabkan adanya followership, Sesorang yang menjadi pemimpin karena ada beberapa orang yang bekehendak untuk mengikutinya yaitu berkehendak untuk mengikutinya yaitu bertindak sesuai dengan keinginan pemimpinnya.
B. Tujuan
Kepemimpinan timbul karena adanya kepengikutan yang melakukan kerja sama dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama.
  C. Kegiatan Mempengaruhi
Seorang pemimpin dalam aktivitas kesehariannya melakukan kegiatan mengarahkan, mempengaruhi dan mengerakkan para pengikutnya dalam rangka mencapai tujuan.

MANAJEMEN MUTU TERPADU
(TOTAL QUALITY MANAJEMEN)
A.    Konsep tqm
TQM pertama kali dikembangkan di AS th. 1930 untuk menhadapi persaingan global. Pengertian TQM : Suatu sistem manajemen yang terfocus pada orang yang bertujuan untuk melakukan peningkatan yang berkelanjutan, sehingga terciptanya kepuasan pelangan (Customer) pada biaya yang sesungguhnya yang secara berkelanjutan juga mengalami penurunan.
Hakekat TQM : Mengemukakan cara yang terbaik agar dapat bersaing dan unggul dalam persaingan global dengan jalan menhasilkan kualitas yang terbaik.
B.     Implementasi TQM dalam Pendidikan
b.      Konsep TQM dalam pendidikan pada hakekatnya pelayanan yang diberikan oleh pengelola pendidikan terutama ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada pelangan dengan standar mutu tertentu.
c.       Dalam Pelaksanaan Konsep TQM tersebut, Ada beberapa tantangan yang dihadapi :
     - Dimensi Kualitas
 Ada lima aspek utama yang menetukan kualitas penyelengaraan pendidikan tersebut antara lain :
o   Keandalan (Reliability
o   Daya Tangkap (Responsiveness)
o   Jaminan (Guatantee)
o   Empaty
o   Bukti langsung (Tangible)
     - Pelangan
·         Kepuasan Pelangan dapat memberikan keuntungan :
·         Menciptakan hubungan yang harmonis Antara pemberi jasa dengan pelangan
·         Memberikan dasar yang baik bagi kegiatan ulangan dari pelangan
·         Menciptakaan loyalitas Pelangan
·         Membantu suatu rekomendasi (Word of Mounth)
     - Kepemimpinan
      Aspek ini merupakan aspek yang sangat menentukan keberhasilan lembaga pendidikan.
Agar Pelaksanaan TQM dapat berjalan sebagaimana mestinya maka seorang pimpinan harus memiliki karakteristik sebagaio berikut :
1.      Rasa tanggung jawab yang besar
2.      Mempunyai disiplin yang tinggi
3.      Bersipat jujur
4.      Memiliki Kridibilitas yang tinggi
5.      Mempergunakan akal yang sehat (common sense),
6.      Memiliki energi dan stamina ayang tinggi
7.      Memegang teguh komitmen terhadap tujuan organusasi dan terhadap orang yang bekerja dengannya dan terhadap pengembangan pribadi dan profesionalnya secara terus menerus.
     - Perbaikan secara terus menerus
            Perbaikan secara berkesinambungan memerlukan adanya komitmen terhadap kualitas.Untuk melakukan perbaikan itu memerlukan dua unsur utama :
1.      Mempelajari proses, alat dan keterampilan yang tepat
2.      Menerapkan keterampilan yang dimiliki dalam berbagai kegiatan di sekolah
Perbaikan berkesinambungan tersebut meliputi :
1. Penentuan Masalah dan pemecahan yang memungkinkan
2. Pemilihan dan pengimplemtasian pemecahanyang paling efektif dan efesien
3. Melakukan evaluasi ulang, menetapkan standardisasi dan pengulangan proses
     - Manajemen SDM
          Pengelolaan sumber daya manusia merupakan modal yang paling menentukan keberhasilan dalam pencapaian tujuan pendidikan yang diharapkan. SDM merupakan pelanggan internal (Internal Consumer) yang sangat menentukan kualitas akhir suatu produk pendidikan. Keberhasilan pelaksanaan TQM di bidang pendidikan sangat ditentukan :
1. Kesiapan dan ketersediaan tenaga,
2. Kompetensi pimpinan pendidikan serta tenaga kependidikan.


SCOPE MANAJEMEN PENDIDIKAN
A.    Manajemen Pendidikan di Sekolah
1.      Pengertian Manajemen Pendidikan
      Pengertian sempit : Surat menyurat/ketatausahaan
      Pengertian Luas : PencapaianTujuan pimpinan/manajer dengan mendayagunakan orang yang ada sekitarnya
2.      Macam-macam Manajemen di sekolah
a.       Manajemen Murid
1)      Pengertian
    Manajemen Pendidikan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik dari sekolah
2)      Pembahasan
    Untuk menwujudkan tujuan manajemen murid ini ada tiga tugas pokok yang harus diperhatikan :
a)      Penerimaan murid baru
b)      Laporan kemajuan belajar
c)      Bibingan dan pembinaan Disiplin
Dari uraian tiga Tugas Pokok diatas, maka dapat dijabarkan tanggung jawab sebagai berikut :
a)      Penerimaan, orientasi, klasifikasi dan mengkalsifikasi murid(Pembagian kelas dan jurusan)
b)      Evaluasi dan pelaporan kemajuan belajar.
c)      Program supervisi bagi murid dan perbaikan dalam belajar
d)     Pengendalian disiplin murid
e)      Program Kesehatan dan Keamanan
f)       Penyesuaian Pribadi, Sosial dan emosional

b.      Manajemen Kurikulum
1.       Pemahaman
a)      Pengertian Sempit : Mata Pelajaran
b)      Pengertian Luas   : Pengalaman Pendidikan yang diberikan sekolah kepada seluruh anak didiknya.
2.      Scope Manajemen Kurikulum
a)      Perencanaan
b)      Pengembangan
c)      Pelaksanaan
d)     Penilaian
Perencanaan dan pengembangan Kurikulum merupakan tugas dan kewajiban dari Kementerian Pendidikan Pusat. Pelaksanaan kurikulum dilakukan pihak sekolah dalam bentuk Program Pengajaran, Kegiatan Program Pengajaran itu dapat diuraikan sebagai berikut :
  1. Kegiatan Yang Berhubungan  Dengan Tugas Guru
1.      Pembagian Tugas Mengajar
2.      Pembagian Tugas dalam
3.      membina ekstra kurikuler
B.     KEGIATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PROSES PELAKSANAAN MENGAJAR
A. Kegiatan Sebelum Proses Pembelajaran
            1. Penyusunan Jadwal Pelajaran
            2. Penyusunan Program Semester dan tahunan
            3. Menyusun Persiapan Mengajar
            B. Kegiatan Selama Proses Pembelajaran
          1.  Mengelola Organisasi Kelas
          2. Mengisi daftar Kemajuan Kelas
C. Kegiatan Sesudah Pembelajaran
                        -Menyusun laporan Hasil Pendidikan
D. Layanan Pihak sekolah terhadap peserta didik;
1.      Penyelegaran Kegiatan Tambahan Ekstra Korikuler
2.      Bimbingan dan penyuluhan
c.       Manajemen Sarana Dan Prasarana
d.      Manajemen Personalia
e.       Manajemen Keuangan
f.       Manajemen Humas dan Layanan Khusus
MANAJEMEN PERSONALIA/PEGAWAI
A.    Perencanaan
            1. Job Analisis,
            2. Job Spesification
B. Pengadaaan personil
  1. Seleksi
            a. Penerimaan  Pendahuluan
            b. Pemeriksaan Berkas
            c. Ujian Tulis
            d. Wawancara
            e. Tes Kesehatan
            f . Hasil
C. Pembinaan dan Pengembangan
1. Orientasi
2. Pendidikan  dalam jabatan
            1.  Peningkatan  dan pengembangan pendidikan
            2. Peningkatan Kopetensi guru/tenaga educatif(menjadi tenaga pendidik profesinal
3. Pengikuti Pelatihan/kursus, seminar untuk meningkatkan Wawasan guru
4. Promosi dan mutasi
                 1. Adanya UU no14 tahun 2005(UU guru dan
                    Dosen
                 2. Diperjelas dengan Peraturan  Menteri
                     Pendidikan Nasional No: 18 tahu n 2007 : tentang Sertifikasi bagu guru dalam jabatan:
  1. Pasal 1 ayat 2 : Sertifikasi diikuti oleh guru dalam jabatan yang memeliki kualifikasi akademik S.1/D-IV
  2. Pasal ayat 3 : Proses  sertifikasi diselenggarakan oleh PT yang meeyelengarakan program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi
  3. Pasal 2 ayat 1 : Sertifikasi bagi guru dilaksanakan melalui uji kopentensi untuk memperoleh sertifikat
  4. Ayat 2 : dalam bentuk penilaian fortofolio
  5. Ayat 5 : Jika tidak lulus, dapat mengikuti Pendidikan dan latihan dan pelatihan frofesi guru diakhiri dengan ujian
  6. Pasal 6 ayat 1 : Guru yang telah mendapat sertifikat pendidik harus melaksanakan beban kerja guru minimal 24 jam seminggu
  7. Ayat 2 :Guru tersebut berhak mendapatkan tunjangan profesi sebesar  satu kali gaji pokok
D. Kompensasi
Kompensasi merupakan penghargaan yang diberikan kepada pegawai/personil dalam bentuk:
1. Gaji
2. Bonus
3. Upah
4. Insentif
5. Pelayan Kesehatan, keamanan, Perumahan dan
   transportasi
E. Penilaian
DP3 : Daftar Penilaian Pelaksanaan pekerkerjaan
F. Pemberhentian Pegawai
  1. Pemberhentian dengan hormat  karena:
a.       Telah Mencapai usia Pensiun
b.      Gugur dalam melaksanakan  tugas
c.       Tidak Sehat jasmanai dan rohani
2.  Pemberhentian dengan tidak hormat karena :
a.       Melanggar sumpah/janji pegawai negeri sipil
b.      Melakukan Pelangaran Pidana
MANAJEMEN SARANA DAN KEUANGAN
A.    Pengertian
Manajemen sarana dan prasarana : merupakan mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi yang optimal pada proses pendidikan. Sarana Pendidikan : Fasilitas yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan. Prasarana Pendidikan : Fasilitas yang tidak secara langsung menunjang proses pendidikan pengajaran. Alat Pelajaran : Alat yang dipergunakan secara langsung dalam proses pembelajaran. Alat Peraga : Alat bantu untuk menguatkan konsep. Media Pendidikan : Alat Perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektivitas dan efesiensi dalam mencapai tujuan penddikan.
B.     Subtansi Pelaksanaan Manajemen Sarana dan Prasarana
1.      Perencanaan
a.       Survey/penelitian sarana dan Prasarana   yang ada
b.      Analisis Kebutuhan Efektif
2.      Pengadaan
a.       Pengadaan sesuai dengan perencanaa
b.      Cara Pengadaan :
1. Pengadaan secara langsung (>10 juta)
2. Pengadaan Melalui Pihak Ketiga
  Penunjukan Langsung(10 jt s/d 50jt)
  Penun
  Tender/Lelang (diatas 100 jt
3.      Pemakaiaan dan Pemeliharaan
a.       Sarana dan Prasarana yang sudah melewati proses pengadaan dicatat dengan diinput pada program Sistem Informasi Manajemen dan Keuangan (SIMAK BMN)(kalau ada)
b.      Melakukan Pendistribusian
c.       Perawatan barang
4.  Inventarisasi dan Penghapusan
a.       Melakukan Opname Semua Barang Inventaris sehingga diketahui kondisi barang; Baik, rusak dan hilang
b.      Membuat Daftar Barang Ruangan(DBR)
c.       Melakukan Penomoran Barang
d.      Membuat Identitas Barang
e.       Melakukan Penghapusan Barang
5.       Pertanggung Jawaban
Sarana  dan Prasarana  yang ada dipertanggungjawabkan melalui laporan barang inventaris milik negara
C.     Manajemen Keuangan
Dalam penyelengaraan pendidikan, keuangan merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam manajemen pendidikan
Subtansi Manajemen Keuangan :
Ø  Perencanaan Anggaran
Rencana Angaran yang dibuat seiring dengan program kegiatan. Artinya Anggaran berada didalam kegiatan yang dilakukan, semakain banyak kegiatan semakin besar angarannya.
Ø  Pengelolaan
·         Penerimaan
·         Pembayaran
·         Penyimpanan
·         Pembukuan
Ø  Pertanggungjawaban/laporan
Semua Anggaran yang telah dianggarkan kemudian dibelanjakan dan dibayarkan harus dipertangungjawabkan dengan memberikan laporan pada pihak yang memberikan wewenang dan tanggungjawab.
Manajemen Layanan Khusus 
dan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
A.    Manajemen Layanan Khusus
Manajemen Layanan Khusus  ini merupakan bagian Dari Manajemen Pendidikan yang memberikan layanan khusus pada peserta didik  yang meliputi: Layanan Perpustakaan, Kesehatan dan Keamanan

B.     Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Hubungan  Sekolah dengan Mayarakat pada merupakan suatu sarana yang sangat berperan dalam membina dan mengembangan pertumbuhan pribadi peserta didik.
Hubungan Sekolah dengan Masyarakat merupakan  proses komunikasi dalam membangun saling  pengertian  dan mendorong minat masyarakat dalam membangun sekolah.

No comments:

Post a Comment